Rabu, 20 April 2011

Lirik Lagu Vierra Takut Lyrics

ku tahu kamu bosan, ku tahu kamu jenuh
ku tahu kamu tak tahan lagi
ini semua salahku, ini semua sebabku
ku tahu kamu tak tahan lagi
(jangan sedih, jangan sedih
aku pasti setia)
Lirik Lagu Gadiz Jangan
G   D   Em      C  G           D        Em - C
Kalian para lelaki inginnya slalu instan
G         D      Em             C    G             D          Em - C
Sabar sabar jangan buru buru ku belum mengenalmu
G       D   Em             C       G           D           Em - C
Sekarang kau menembakku kamu bilang I love you

G          D    Em      C             G            D        Em - C
Jangan dulu baru satu minggu pedekate denganku
Em                         C
Memang aku suka, juga suka suka padamu

Chord & Lirik Lagu Killing Me Inside – Biarlah


Intro : C G G# A# 2x
C G
Semua yang berlalu
G# A#
Telah menjadi kenangan
C G
Dan seakan kulupakan
G# A#
Karena ku tak sejalan
C G G# A#
Wowowo . . . .

Salam Berbuah Cinta


  
  
Diro, sebut saja begitu nama lelaki bujangan asli Jawa ini. Diro dikenal sebagai lelaki yang sopan, hanif, dan punya ciri khas, yakni senang mengucapkan salam “Assalaamu’alaikum” kepada siapa pun -muslim- yang dijumpainya di manapun.
Suatu ketika, Diro ditugaspindahkan ke kota X, untuk jangka waktu dua tahun. Setibanya di kota X itu, lelaki bujangan ini langsung mencari tempat kos/kontrakan yang tidak jauh dari tempatnya bekerja. Setelah tiga hari di kota tersebut, Diro baru menyadari bahwa ada gadis cantik dan shalihah yang tinggal hanya beberapa meter dari kos-nya. Seperti biasa, tanpa maksud buruk, tanpa niat menggoda, Diro pun mengucapkan salam kepada gadis itu, saat keduanya bersama-sama menunggu bis di tepi jalan.
Sekali lagi, Diro tidak punya niat apapun ketika mengucapkan salam. “Dia berjilbab, jadi sudah pasti muslim, maka saya ucapkan salam kepadanya. Lagi pula gadis itu tetangga saya, kan wajar sama tetangga saling menyapa, ” alasannya.

Tak Cukup Hanya Cinta




“Sendirian aja dhek Lia? Masnya mana?”, sebuah pertanyaan tiba-tiba mengejutkan aku yang sedang mencari-cari sandal sepulang kajian tafsir Qur’an di Mesjid komplek perumahanku sore ini. Rupanya Mbak Artha tetangga satu blok yang tinggal tidak jauh dari rumahku. Dia rajin datang ke majelis taklim di komplek ini bahkan beliaulah orang pertama yang aku kenal disini, Mbak Artha juga yang memperkenalkanku dengan majelis taklim khusus Ibu-ibu dikomplek ini. Hanya saja kesibukan kami masing-masing membuat kami jarang bertemu, hanya seminggu sekali saat ngaji seperti ini atau saat ada acara-acara di mesjid. Mungkin karena sama-sama perantau asal Jawa, kami jadi lebih cepat akrab.